Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Kelangsungan Hidup Organisme

.com - Kelangsungan Hidup Organisme. Anda tentu tidak absurd dengan sosok dinosaurus atau mammoth yang biasa digambarkan dalam film. Berdasarkan bukti fosil yang ditemukan, para ilmuwan mengklaim bahwa dua binatang tersebut pernah hidup pada zaman dahulu sebelum hasilnya punah. Jika apa yang disimpulkan oleh peneliti dan ilmuwan itu benar, maka pertanyaan selanjutnya ialah mengapa kedua binatang tersebut punah? Mengapa dinosaurus dan mammoth tidak bertahan hidup sampai kini ibarat binatang lainnya? Jawaban untuk pertanyaan tersebut berafiliasi dengan kemampuan makhluk hidup dalam mempertahankan kehidupannya. Pada kesempatan ini, teknokiper akan membahas beberapa faktor yang mensugesti kelangsungan hidup organisme.

Kelangsungan Hidup Organisme

Berdasarkan inovasi fosil dan beberapa bukti lain yang berhasil dikumpulkan oleh para peneliti, sebetulnya ada beberapa jenis binatang yang pada zaman dahulu pernah hidup namun sudah punah ketika ini termasuk beberapa jenis dinosaurus dan mammoth.

Punahnya suatu spesies makhluk hidup bisa terjadi lantaran beberapa faktor dan salah satu faktor yang paling mungkin ialah ketidakmampuan organisme untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam hal ini, organisme tertentu jumlahnya semakin sedikit dan pada hasilnya punah.

Ketika organisme tidak mempunyai kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup atau mempunyai kemampuan yang rendah untuk bertahan hidup, maka organisme tersebut lama-kelamaan akan punah ibarat halnya dinosaurus dan mammoth.

Kelangsungan hidup organisme sebetulnya mengandung cakupan yang luas, tidak hanya berbicara mengenai upaya untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk meneruskan keturunan sehingga jenis mereka tetap bertahan dan tidak mengalami kepunahan.

Dewasa ini, terdapat beberapa jenis binatang yang terancam punah. Hewan-hewan ini jumlahnya semakin berkurang dari waktu ke waktu. Beberapa binatang yang diklaim hampir punah antara lain badak, harimau sumatera, orang utan, anoa, jalak bali, macan tutul, gajah sumatera, dan sebagainya.

Faktor yang Berhubungan dengan Kelangsungan Hidup

Kemampuan makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sebetulnya dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Namun ada tiga faktor utama yang paling bepengaruh terhadap kelangsungan hidup organisme, yaitu kemampuan adaptasi, kemampuan berkembang biak, dan seleksi alam.

#1 Kemampuan Beradaptasi
Adaptasi ialah proses atau upaya penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup semoga sesuai dengan lingkungannya. Makhluk hidup harus selalu mengikuti keadaan lantaran lingkungan hidup cenderung tidak tetap atau berubah-ubah.

Penyesuaian yang dilakukan oleh makhluk hidup mencakup beberapa hal. Berdasarkan hasil proses dan hasil perubahannya, pembiasaan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pembiasaan morfologi, pembiasaan fisiologi, dan pembiasaan tingkah laku.

Adaptasi morfologi ialah penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup dengan cara menyesuaikan bentuk atau struktur organ badan terhadap lingkungannya. Itu sebabnya, setiap makhluk hidup mempunyai karkater organ yang berbeda-beda.

Adaptasi fisiologi ialah penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup dengan cara menyesuaikan fungsi alat badan (faal tubuh) terhadap lingkungannya. Penyesuaian fungsi tersebut secara umum ditujukan semoga sanggup bertahan hidup.

Adaptasi tingkah laris ialah bentuk penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup dengan cara menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan kondisi lingkungannya. Adaptasi tingkah laris biasanya berafiliasi dengan beberapa faktor ibarat suhu, oksigen, air, kadar garam, dan sebagainya.

Organisme yang mempunyai kemampuan mengikuti keadaan baik umumnya cenderung bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sebaliknya, organisme yang tidak sanggup mengikuti keadaan umumnya akan tersingkir atau punah.

#2 Kemampuan Berkembang biak
Faktor berikutnya yang masih berasal dari makhluk hidup itu sendiri ialah kemampuan berkembang biak. Kemampuan berkembang biak makhluk hidup tidaklah sama. Ada organisme yang mempunyai daya biak tinggi dan adapula yang mempunyai daya biak rendah.

Pada dasarya, perkembangbiakan (reproduksi) merupakan upaya makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan dan melestarikan jenisnya. Ketika organisme mempunyai daya biak tinggi, maka biasanya akan lebih bisa mempertahankan kelangsungan jenisnya.

Sebaliknya, organisme yang daya biaknya rendah membutuhkan waktu yang relatif usang untuk menghasilkan keturunan sehingga jumlah mereka kemungkinan akan mengalami penurunan pada suatu masa sehingga organisme ibarat ini cenderung tidak bisa mempertahankan kelestarian jenisnya dan terancam punah.

#3 Seleksi Alam
Salah satu faktor eksternal yang paling kuat terhadap kelangsungan hidup organisme ialah seleksi alam. Seleksi alam merupakan proses seleksi yang dilakukan oleh alam untuk memilih organisme mana yang tetap bertahan atau organisme mana yang tidak sanggup terus hidup.

Sebagai satu kesatuan eksosistem, alam atau lingkungan mempunyai tugas penting bagi komponen biotik (makhluk hidup). Makhluk hidup akan cenderung bertahan hidup jikalau kondisi alam atau kondisi lingkungannya mendukung. Sebaliknya akan terancam punah jikalau lingkunga tidak mendukung.

Di alam terdapat banyak faktor yang bisa menyeleksi makhluk hidup. Beberapa faktor seleksi alam yang memegang imbas besar terhadap kelangsungan hidup antara lain faktor suhu lingkungan, ketersediaan makanan, faktor air, peristiwa alam, dan sebagainya.

Lalu apa kaitan seleksi alam dengan kelangsungan hidup organisme? Organisme akan bertahan hidup jikalau berhasil melewati seleksi alam. Sebaliknya, organisme yang tidak berhasil melewati seleksi alam akan punah. Organisme yang berhasil melewati seleksi alam umumnya ialah organisme yang adaptif.
Sumber http://hamilhamil1.blogspot.com/