Contoh Penyesuaian Fisiologi Pada Flora Terhadap Lingkungannya
.com - Adaptasi Fisiologi Tumbuhan. Anda tentu pernah melihat banyak sekali jenis bunga dengan warna yang bervariasi. Apakah anda pernah bertanya mengapa bunga-bunga tersebut mempunyai warna yang berbeda-beda? Mengapa sebagian bunga juga menghasilkan aorma atau bau yang khas? Variasi warna dan aroma khas dari bunga yang anda lihat merupakan salah satu pola bentuk pembiasaan fisiologi flora terhadap lingkungannya. Selain menyesuaikan aroma bunga, masih ada beberapa bentuk lain penyesuaian flora secara fisiologi. Pada kesempatan ini, teknokiper akan membahas beberapa pola pembiasaan fisiologi pada tumbuhan.
Upaya makhluk hidup untuk menyesuaikan fungsi alat badan (faal tubuh) terhadap lingkungan inilah yang disebut sebagai pembiasaan fisiologi. Beberapa pola pembiasaan fisiologi flora kemungkinan terlihat sama dengan pola pembiasaan moroflogi tetapi aspek kajiannya berbeda. Kalau pada morfologi mengkaji bentuknya, sedangkan pada fisiologi mengkaji fungsi khususnya.
Adaptasi fisiologi makhluk hidup pada umumnya berafiliasi dengan beberapa faktor eksternal (dari lingkungan) yang mempengerauhi kelangsungan hidup. Beberapa faktor tersebut antaralain :
1). Penyesuaian terhadap instensitas cahaya
2). Penyesuaian terhadap kadar oksigen
3). Penyesuaian terhadap kadar air
4). Penyesuaian terhadap kadar garam, dan sebagainya.
#1 Tumbuhan Dikotil
Secara umum, flora dikotil mempunyai mahkota bunga dengan bentuk yang indah dengan warna yang bervariasi. Hal ini berfungsi untuk menarik perhatian serangga sehingga penyerbukan terbantu dengan adanya serangga tersebut.
#2 Tumbuhan Berbunga
Selain bentuk mahkota yang indah, beberapa jenis flora yang berbunga juga melaksanakan pembiasaan fisiologi dengan cara menghasilkan aroma atau bau yang khas pada bunganya sehingga menarik perhatian serangga untuk membantu penyerbukan. Sebagian bunga juga dilengkapi dengan kelenjar madu atau nektar.
#3 Tumbuhan Insektivora
Tumbuhan pemakan serangga mempunyai penyesuaian tersendiri untuk menarik perhatian mangsanya. Misalnya bunga bangkai mengelurakan bau tak sedap untuk menarik perhatian serangga, dan kantung semar yang menarik perhatian serangga dengan menghasilkan bau khas. Beberapa flora insektivora juga menghasilkan enzim protease untuk menghancurkan protein dari tumbuh mangsanya.
#4 Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku menyerupai pakis melaksanakan penyesuaian fungsi faal badan ialah pada pecahan daun muda yang sanggup menggulung ketika berada di lingkungan yang lembab.
#5 Tumbuhan Bakau
Pohon bakau sanggup hidup di tempat pesisir pantang (deerah pasang surut) dengan cara menyesuaikan fungsi faal badan ialah pada pecahan akar gantung yang difungsikan untuk pernafasan di air ketika air pasang.
#6 Tumbuhan Semak
Beberapa flora semak menyerupai azela, ilalang, dan sebagainya sanggup menghasilkan zat yang bersifat racun bagi binatang herbivora (pemakan tumbuhan) sehingga binatang enggan untu mendekat ataupun memakannya.
#7 Pohon Mahoni
Pohon mahoni menghasilkan zat racun yan ditujukan untuk mengurangi persaingan dengan flora lain untuk memperoleh nutrisi. Dengan demikian, pohon mahoni cenderung mempunyai ruang tumbuh yang cukup sehingga cepat berkembang.
#8 Tumbuhan Higrofit
Pada sebagian besar flora higrofit (hidup di lingkungan lembap), proses gutasi berlangsung ketika daun melaksanakan penguapan, namun udara luar dalam keadaan jenuh sehingga uap air yang keluar dari dalam daun dalam bentuk gas bermetamorfosis titik-titik air di tepi daun.
#9 Tumbuhan Polong-polongan
Beberapa jenis flora polong-polongan melaksanakan pembiasaan terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan fungsi faal terutama pada pecahan daun, ialah daunnya sanggup menutup di siang hari untuk mengurangi penguapan.
#10 Tanaman Padi
Adaptasi fisiologi pada tumbuhan padi terlihat pada fungsi batangnya yang berongga. Rongga tersebut berfungsi membantu tumbuhan padi untuk bertahan hidup di air. Tumbuhan lain yang menyesuaikan fungsi rongga pada batangnya contohnya kangkung yang hidup di perairan. Sumber http://hamilhamil1.blogspot.com/
Pengertian Adaptasi Fisiologi
Pada pembahasan sebelumnya sudah dijelaksan mengenai pembiasaan morfologi, ialah penyesuaian bentuk atau struktur alat tubuh. Selain menyesuaikan bentuk, makhluk hidup juga berusaha menyesuaikan fungsi dari alat tubuhnya semoga sesuai dengan lingkungannya.Upaya makhluk hidup untuk menyesuaikan fungsi alat badan (faal tubuh) terhadap lingkungan inilah yang disebut sebagai pembiasaan fisiologi. Beberapa pola pembiasaan fisiologi flora kemungkinan terlihat sama dengan pola pembiasaan moroflogi tetapi aspek kajiannya berbeda. Kalau pada morfologi mengkaji bentuknya, sedangkan pada fisiologi mengkaji fungsi khususnya.
Adaptasi fisiologi makhluk hidup pada umumnya berafiliasi dengan beberapa faktor eksternal (dari lingkungan) yang mempengerauhi kelangsungan hidup. Beberapa faktor tersebut antaralain :
1). Penyesuaian terhadap instensitas cahaya
2). Penyesuaian terhadap kadar oksigen
3). Penyesuaian terhadap kadar air
4). Penyesuaian terhadap kadar garam, dan sebagainya.
Adaptasi Fisiologi Pada Tumbuhan
Adaptasi fisiologi pada flora sebetulnya cenderung sulit untuk diamati dan terkadang bentuk pembiasaan tersebut sama menyerupai pembiasaan morfologi sehingga kadangkala sulit dibedakan. Berikut beberapa pola pembiasaan fisiologi yang dilakukan oleh beberapa jenis tumbuhan.#1 Tumbuhan Dikotil
Secara umum, flora dikotil mempunyai mahkota bunga dengan bentuk yang indah dengan warna yang bervariasi. Hal ini berfungsi untuk menarik perhatian serangga sehingga penyerbukan terbantu dengan adanya serangga tersebut.
#2 Tumbuhan Berbunga
Selain bentuk mahkota yang indah, beberapa jenis flora yang berbunga juga melaksanakan pembiasaan fisiologi dengan cara menghasilkan aroma atau bau yang khas pada bunganya sehingga menarik perhatian serangga untuk membantu penyerbukan. Sebagian bunga juga dilengkapi dengan kelenjar madu atau nektar.
#3 Tumbuhan Insektivora
Tumbuhan pemakan serangga mempunyai penyesuaian tersendiri untuk menarik perhatian mangsanya. Misalnya bunga bangkai mengelurakan bau tak sedap untuk menarik perhatian serangga, dan kantung semar yang menarik perhatian serangga dengan menghasilkan bau khas. Beberapa flora insektivora juga menghasilkan enzim protease untuk menghancurkan protein dari tumbuh mangsanya.
#4 Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku menyerupai pakis melaksanakan penyesuaian fungsi faal badan ialah pada pecahan daun muda yang sanggup menggulung ketika berada di lingkungan yang lembab.
#5 Tumbuhan Bakau
Pohon bakau sanggup hidup di tempat pesisir pantang (deerah pasang surut) dengan cara menyesuaikan fungsi faal badan ialah pada pecahan akar gantung yang difungsikan untuk pernafasan di air ketika air pasang.
#6 Tumbuhan Semak
Beberapa flora semak menyerupai azela, ilalang, dan sebagainya sanggup menghasilkan zat yang bersifat racun bagi binatang herbivora (pemakan tumbuhan) sehingga binatang enggan untu mendekat ataupun memakannya.
#7 Pohon Mahoni
Pohon mahoni menghasilkan zat racun yan ditujukan untuk mengurangi persaingan dengan flora lain untuk memperoleh nutrisi. Dengan demikian, pohon mahoni cenderung mempunyai ruang tumbuh yang cukup sehingga cepat berkembang.
#8 Tumbuhan Higrofit
Pada sebagian besar flora higrofit (hidup di lingkungan lembap), proses gutasi berlangsung ketika daun melaksanakan penguapan, namun udara luar dalam keadaan jenuh sehingga uap air yang keluar dari dalam daun dalam bentuk gas bermetamorfosis titik-titik air di tepi daun.
#9 Tumbuhan Polong-polongan
Beberapa jenis flora polong-polongan melaksanakan pembiasaan terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan fungsi faal terutama pada pecahan daun, ialah daunnya sanggup menutup di siang hari untuk mengurangi penguapan.
#10 Tanaman Padi
Adaptasi fisiologi pada tumbuhan padi terlihat pada fungsi batangnya yang berongga. Rongga tersebut berfungsi membantu tumbuhan padi untuk bertahan hidup di air. Tumbuhan lain yang menyesuaikan fungsi rongga pada batangnya contohnya kangkung yang hidup di perairan. Sumber http://hamilhamil1.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar